It’s All About News

Archive for Maret 19th, 2009

Mereka Tergadai di “Camui” Tambang

leave a comment »

Banyak pekerja tambang inkonvensional di Bangka Belitung adalah anak-anak dan remaja. Mereka memilih putus sekolah untuk mencari penghasilan. Salah satunya adalah Wir (19), penambang timah dengan sistem apung di Jebus Laut, Jebus, Bangka Barat, awal Maret lalu. (Kompas/Benny Dwi Koestanto)

Selasa, 17 Maret 2009 | 03:10 WIB

Oleh : BENNY DWI KOESTANTO

 

Pemeo uang timah adalah uang panas sudah melekat di benak warga Kepulauan Bangka Belitung. Sindiran tersebut muncul karena orang bisa cepat kaya dari timah, tetapi begitu cepat pula akan jatuh miskin.

Kondisi tersebut dianggap lumrah hingga tanpa sadar mereka kehilangan arti tentang masa depan.

Libur tengah semester empat tahun lalu menjadi titik balik perjalanan hidup Iman (18). Ia menolak kembali ke rumah orangtuanya di Pangkal Pinang dan keluar dari sebuah SMP negeri di kota itu, tiga bulan sebelum ujian akhir. Namun, ia bulat memutuskan diri menjadi penambang timah inkonvensional (TI) di sebuah camui (lubang penggalian timah) Desa Parit Tiga, Jebus, Bangka Barat, tempat bibinya tinggal. ”Siapa tak tertarik dengan uang Rp 500.000 per hari. Kerja macam mana bisa menghasilkan duit segitu,” kata Iman, awal Maret lalu.

Awalnya, Iman dan dua tetangga bibinya yang seusia dirinya hanya mencari pasir timah di tailing milik Ahong (bukan nama sebenarnya), seorang pemilik tambang TI darat terbesar di desa itu. Dari pasir yang telah ditambang, mereka bisa mendapatkan pasir timah hingga 5 kilogram sehari atau senilai Rp 500.000 kala itu. Setelah dibagi dengan dua rekannya, ia mendapat bagian Rp 150.000.

Iman benar-benar girang. Hampir tiap hari ia giat mencari pasir timah hingga badannya legam dan musim liburan usai. Pada akhir liburan selama dua pekan itu, ia ingat benar, ia mampu menyimpan Rp 1 juta. Tekadnya untuk tak pulang ke Pangkal Pinang dan keluar sekolah semakin bulat saat Ahong menerimanya bekerja di tambang. Baca entri selengkapnya »

Written by didit

19 Maret, 2009 at 5:41 pm

Ditulis dalam timah

Tagged with ,