It’s All About News

Archive for the ‘stachy’ Category

Rico : Ini Cobaan Berat

leave a comment »

* Bebas dari Tuntutan Hukum

PRESENTER Rico Ceper tak mampu membendung airmatanya. Pemberitaan tentang dugaan pencabulan, pemerkosaan, dan penculikan terhadap Stachy Pianda Lubis (16) membuat ibundanya jatuh sakit. Rico pun menyesalkan pemberitaan kejadian yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

“Ini cobaan berat buat saya,” kata Rico dengan suara lirih saat menggelar konperensi di kantor PBIJ, Jalan Mampang Prapatan 16, Jakarta Selatan, Kamis (8/5) siang.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rico terpaksa mendatangi Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (7/5) petang, guna dimintai keterangan seputar laporan Oki Lubis yang mengaku bahwa putrinya Stachy Pianda Lubis telah dibawa lari. Dalam laporannya Oki juga menduga kalau putrinya telah menjadi korban pencabulan dan pemerkosaan.
Atas dugaan tersebut, Rico menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melakukan semua perbuatan tersebut. Dan pemilik nama lengkap M Rinco Safinka ini menyayangkan pemberitaan yang simpang siur sehingga mengakibatkan ibunya jatuh sakit.

“Tapi saya memaklumi apa yang telah terjadi. Karena itu di sini saya bukannya ingin memutihkan atau menghitamkan sesuautu. Saya hanya ingin meluruskan apa yang sebenarnya terjadi,” ujarnya.
“Seperti teman-teman ketahui, saya punya keluarga besar, anak, dan kolega-kolega, dan pemberitaan pagi ini (kemarin-red) sangat berpengaruh,” tambah Rico.

Dituturkan Rico, kejadian yang menimpanya bermula saat dia dihubungi Stachy pada Rabu (7/5) siang. Remaja yang berstatus sebagai pacar itu mengatakan ingin mampir ke rumah Rico di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. Waktu itu Rico sendiri mengetahui kalau Stachy sedang dicari orang tuanya karena kabur sejak Minggu (4/5).

“Hari Senin (5/5) malam, saya dihubungi bapaknya. Beliau bertanya, Co lihat anak saya ini enggak? Saya balik tanya, emang kenapa? Dijawab, enggak saya cuma tanya keberadaan putri saya,” kata Rico menirukan perbincangannya dengan Oki. Pria yang juga bekerja sebagai penyiar Radio itu mengaku tidak tahu kemana Stachy pergi atau penyebab kepergiannya.

Berbekal informasi tersebut, Rico menasehati Stachy untuk segera pulang ke rumah. Bukannya mampir ke rumah Rico yang saat itu hanya ada seorang tukang dan pembantu. Namun, Stachy mengutarakan suatu masalah yang akhirnya membuat Rico pulang dari kantor stasiun Radio Mustang ke rumahnya.

“Dia bilang, saya (Stachy-red) nabrak orang. Untungnya dia sangat bertanggung jawab dengan mengantarkan korban ke rumah sakit Internasional Bintaro. Tapi KTP-nya ditahan untuk jaminan orang tersebut,” tuturnya.

Setiba di rumahnya, Rico mendapat permasalahan lain yang diutarakan Stachy. Akibat kecelakaan yang dialami di sebuah putaran di depan McD Bintaro, mobil yang dikendarai Stachy penyok. Rico pun dengan baik hati menawarkan jasa perbaikan di bengkel yang sudah jadi langganannya.

“Begitu sampai di rumah, saya tanya lagi ke dia, kamu kenapa ke sini? Kalau dimarahi gimana? atau kena segala macem?,” kata Rico.

“Dia bilang ya udah enggak, saya nabrak orang dan segala macem,” lanjutnya.
Dari rumah, Rico yang memutuskan membantu Stachy berangkat ke RS Internasional Bintaro dimana korban kecelakaan dirawat. Keduanya mengendarai mobil Stachy yang rencananya hendak diantar ke bengkel yang ditawarkan Rico.

“Di rumah sakit, saya minta maaf dengan keluarga korban. Dan saya minta kalau bisa KTP Stachy dikembalikan, siapa tahu KTP itu diperlukan untuk kepentingan. Sebagai jaminannya, saya kasih kartu nama saya,” jelasnya.

Selepas dari rumah sakit itulah Rico harus berhadapan dengan pihak kepolisian. Mobil yang dikendarai Rico dan Stachy dipepet kendaraan lain yang lalu mengarahkannya ke Wisma Mampang. Dari tempat ayah Stachy bekerja tersebut, mereka lalu berpindah ke Mapolres Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan yang berkaitan dengan pelaporan yang dibuat ayah Stachy.

Damai
Sehubungan dengan proses hukum yang dijalani Rico, dua penasihat hukum, yaitu Gusti Randa dan Deolipa Yumara menyatakan bahwa kliennya telah terbebas dari semua tuntutan. Hal itu dikarenakan tidak terpenuhinya unsur dari dua pasal yang disangkakan. Pelaporan yang termasuk sebagai delik aduan itu pun berakhir dengan damai.

“Setelah melewati BAP (Berita Acara Pemeriksaan), yang adalah proses awal, diketahui kalau unsur-unsur dalam pasal 287 dan 290 KUHP tidak mencukupi. Sehingga Rico dibebaskan dan berakhir dengan perdamaian dengan keluarga Stachy,” ujar Gusti Randa di tempat yang sama.

“Dengan ini, kami dari penasihat hukum hingga kini tinggal menunggu pencabutan pengaduan dari pihak pelapor. Biar pun begitu, sebenarnya dengan tidak tercukupi unsur-unsur dalam pasal yang disangkakan, laporan itu gugur dengan sendirinya,” imbuh Gusti.

Tidak Perlu Visum
Disinggung soal visum yang katanya dibutuhkan dalam pemeriksaan kasus Rico, Gusti mengatakan bahwa umumnya visum memang dibutuhkan untuk kasus dugaan pencabulan atau pemerkosaan. Namun berhubung kedatangan mereka sudah malam, maka pengambilan visum ditunda dan didahului dengan pemeriksaan awal.
“Dan karena unsur-unsurnya sudah tidak memenuhi maka visum pun tidak perlu dilakukan,” ujarnya.

Ditambahkan Gusti, meski Rico terganggu dengan pemberitaan miring seputar kasus yang dialaminya, mantan suami Sandrina Malaikiano itu tidak akan menuntut pihak-pihak yang berkaitan. Baik itu media, atau pun keluarga Stachy.

“Rico memaklumi semua itu dan tetap menaruh respect (hormat-red),” tegas Gusti. (Persda Network/mun/dic)

http://www.bangkapos.com/berita/1a793af9061cfe77ba398e2678b65879/8753/baca/1/0/
0/1/2008/Mei/09/0

Written by didit

9 Mei, 2008 at 11:25 am

Ditulis dalam artis, rico ceper, stachy

Rico : Ini Cobaan Berat

leave a comment »

* Bebas dari Tuntutan Hukum

PRESENTER Rico Ceper tak mampu membendung airmatanya. Pemberitaan tentang dugaan pencabulan, pemerkosaan, dan penculikan terhadap Stachy Pianda Lubis (16) membuat ibundanya jatuh sakit. Rico pun menyesalkan pemberitaan kejadian yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

“Ini cobaan berat buat saya,” kata Rico dengan suara lirih saat menggelar konperensi di kantor PBIJ, Jalan Mampang Prapatan 16, Jakarta Selatan, Kamis (8/5) siang.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rico terpaksa mendatangi Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (7/5) petang, guna dimintai keterangan seputar laporan Oki Lubis yang mengaku bahwa putrinya Stachy Pianda Lubis telah dibawa lari. Dalam laporannya Oki juga menduga kalau putrinya telah menjadi korban pencabulan dan pemerkosaan.
Atas dugaan tersebut, Rico menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melakukan semua perbuatan tersebut. Dan pemilik nama lengkap M Rinco Safinka ini menyayangkan pemberitaan yang simpang siur sehingga mengakibatkan ibunya jatuh sakit.

“Tapi saya memaklumi apa yang telah terjadi. Karena itu di sini saya bukannya ingin memutihkan atau menghitamkan sesuautu. Saya hanya ingin meluruskan apa yang sebenarnya terjadi,” ujarnya.
“Seperti teman-teman ketahui, saya punya keluarga besar, anak, dan kolega-kolega, dan pemberitaan pagi ini (kemarin-red) sangat berpengaruh,” tambah Rico.

Dituturkan Rico, kejadian yang menimpanya bermula saat dia dihubungi Stachy pada Rabu (7/5) siang. Remaja yang berstatus sebagai pacar itu mengatakan ingin mampir ke rumah Rico di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. Waktu itu Rico sendiri mengetahui kalau Stachy sedang dicari orang tuanya karena kabur sejak Minggu (4/5).

“Hari Senin (5/5) malam, saya dihubungi bapaknya. Beliau bertanya, Co lihat anak saya ini enggak? Saya balik tanya, emang kenapa? Dijawab, enggak saya cuma tanya keberadaan putri saya,” kata Rico menirukan perbincangannya dengan Oki. Pria yang juga bekerja sebagai penyiar Radio itu mengaku tidak tahu kemana Stachy pergi atau penyebab kepergiannya.

Berbekal informasi tersebut, Rico menasehati Stachy untuk segera pulang ke rumah. Bukannya mampir ke rumah Rico yang saat itu hanya ada seorang tukang dan pembantu. Namun, Stachy mengutarakan suatu masalah yang akhirnya membuat Rico pulang dari kantor stasiun Radio Mustang ke rumahnya.

“Dia bilang, saya (Stachy-red) nabrak orang. Untungnya dia sangat bertanggung jawab dengan mengantarkan korban ke rumah sakit Internasional Bintaro. Tapi KTP-nya ditahan untuk jaminan orang tersebut,” tuturnya.

Setiba di rumahnya, Rico mendapat permasalahan lain yang diutarakan Stachy. Akibat kecelakaan yang dialami di sebuah putaran di depan McD Bintaro, mobil yang dikendarai Stachy penyok. Rico pun dengan baik hati menawarkan jasa perbaikan di bengkel yang sudah jadi langganannya.

“Begitu sampai di rumah, saya tanya lagi ke dia, kamu kenapa ke sini? Kalau dimarahi gimana? atau kena segala macem?,” kata Rico.

“Dia bilang ya udah enggak, saya nabrak orang dan segala macem,” lanjutnya.
Dari rumah, Rico yang memutuskan membantu Stachy berangkat ke RS Internasional Bintaro dimana korban kecelakaan dirawat. Keduanya mengendarai mobil Stachy yang rencananya hendak diantar ke bengkel yang ditawarkan Rico.

“Di rumah sakit, saya minta maaf dengan keluarga korban. Dan saya minta kalau bisa KTP Stachy dikembalikan, siapa tahu KTP itu diperlukan untuk kepentingan. Sebagai jaminannya, saya kasih kartu nama saya,” jelasnya.

Selepas dari rumah sakit itulah Rico harus berhadapan dengan pihak kepolisian. Mobil yang dikendarai Rico dan Stachy dipepet kendaraan lain yang lalu mengarahkannya ke Wisma Mampang. Dari tempat ayah Stachy bekerja tersebut, mereka lalu berpindah ke Mapolres Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan yang berkaitan dengan pelaporan yang dibuat ayah Stachy.

Damai
Sehubungan dengan proses hukum yang dijalani Rico, dua penasihat hukum, yaitu Gusti Randa dan Deolipa Yumara menyatakan bahwa kliennya telah terbebas dari semua tuntutan. Hal itu dikarenakan tidak terpenuhinya unsur dari dua pasal yang disangkakan. Pelaporan yang termasuk sebagai delik aduan itu pun berakhir dengan damai.

“Setelah melewati BAP (Berita Acara Pemeriksaan), yang adalah proses awal, diketahui kalau unsur-unsur dalam pasal 287 dan 290 KUHP tidak mencukupi. Sehingga Rico dibebaskan dan berakhir dengan perdamaian dengan keluarga Stachy,” ujar Gusti Randa di tempat yang sama.

“Dengan ini, kami dari penasihat hukum hingga kini tinggal menunggu pencabutan pengaduan dari pihak pelapor. Biar pun begitu, sebenarnya dengan tidak tercukupi unsur-unsur dalam pasal yang disangkakan, laporan itu gugur dengan sendirinya,” imbuh Gusti.

Tidak Perlu Visum
Disinggung soal visum yang katanya dibutuhkan dalam pemeriksaan kasus Rico, Gusti mengatakan bahwa umumnya visum memang dibutuhkan untuk kasus dugaan pencabulan atau pemerkosaan. Namun berhubung kedatangan mereka sudah malam, maka pengambilan visum ditunda dan didahului dengan pemeriksaan awal.
“Dan karena unsur-unsurnya sudah tidak memenuhi maka visum pun tidak perlu dilakukan,” ujarnya.

Ditambahkan Gusti, meski Rico terganggu dengan pemberitaan miring seputar kasus yang dialaminya, mantan suami Sandrina Malaikiano itu tidak akan menuntut pihak-pihak yang berkaitan. Baik itu media, atau pun keluarga Stachy.

“Rico memaklumi semua itu dan tetap menaruh respect (hormat-red),” tegas Gusti. (Persda Network/mun/dic)

http://www.bangkapos.com/berita/1a793af9061cfe77ba398e2678b65879/8753/baca/1/0/
0/1/2008/Mei/09/0

Written by didit

9 Mei, 2008 at 11:25 am

Ditulis dalam artis, rico ceper, stachy